Blok
Setiap blok terdiri dari
sebuah header yang terhubung ke blok sebelumnya dan memastikan integritas dalam blockchain, serta
sebuah badan yang berisi catatan transaksi Bitcoin (atau suara) yang telah diverifikasi selama pembuatan blok.
Verifikasi
Untuk membuat Blok baru, penambang (dalam kasus ini verifikator suara) harus menemukan hash SHA256 yang memenuhi persyaratan tertentu.
Hash
Hash harus:
- mencakup hash dari header blok sebelumnya.
- lebih kecil atau sama dengan Target Number
- mencakup angka yang disebut Nonce
- mencakup Merkle Root dari semua transaksi.
Target
Dalam sistem ini, target ditetapkan sebagai satu angka yang menentukan tingkat kesulitan dalam verifikasi hash.
Nonce
Nonce adalah angka kriptografi yang hanya digunakan satu kali untuk menemukan hash. Jika hash lebih besar dari Target, sistem harus memilih nonce baru dan mencoba lagi. Proses ini diulang untuk memverifikasi keabsahan transaksi (atau suara).
Rantai
Karena setiap blok berisi hash dari blok sebelumnya, mereka saling terhubung seperti rantai. Ini yang menjadi inti utama sistem dan membuatnya hampir mustahil untuk diretas.
Merkle Root
Merkle Root adalah hash SHA256 dalam header setiap blok yang mewakili semua transaksi dalam badan blok.
Setiap transaksi baru akan mengubah Merkle Root. Ini berarti ada struktur pohon biner yang berfungsi sebagai catatan seluruh sejarah Bitcoin dan blockchain.
Preseden ‘Bitcoin’ & penerapan ulang metodologi blockchain untuk pemilu.
Penemuan Bitcoin adalah inovasi sejati dalam mata uang digital kripto. Namun, ini juga merupakan langkah maju yang luar biasa dalam keamanan desentralisasi. Blockchain Bitcoin pada dasarnya adalah cetak biru verifikasi oleh komunitas. Pada intinya, tidak ada otoritas pusat atau ‘benteng’ dalam Bitcoin. Sistem ini diamankan secara kriptografis dan diverifikasi oleh komunitasnya dengan transparansi penuh. Transparansi adalah bentuk keamanan terbesarnya. Jika diterapkan dalam bidang lain, teknologi ini bisa menjadi kunci dalam menciptakan teknologi pemungutan suara yang sepenuhnya aman dan dapat diverifikasi secara publik.
Salah satu masalah utama dalam menerapkan kembali kode sumber terbuka ini adalah bahwa Bitcoin tidak sepenuhnya anonim, melainkan bersifat pseudonim. Ini berarti anonimitas pengguna dijaga melalui pseudonim yang mereka pilih, atau ‘nama pengguna’. Untuk mengatasi masalah ini, protokol baru telah diusulkan, yaitu ‘Zero Coin’ dan Zero Knowledge Proofs.